Revolver album Rubber Soul Volume dua
Revolver album Rubber Soul Volume dua. Kalau aku sih 2 album ini sama-sama asyik, lagu-lagunya semua enak didengar. Bagi para penggemar The Beatles Revolver dan Rubber Soul tentunya menjadi 2  album terpenting bagi mereka dan wajib koleksi.

George Harrison sendiri mengatakan bahwa tak banyak melihat perbedaan antara Album Revolver dengan Rubber Soul. Ya antara Album Rubber Soul dengan Revolver memang ibarat mendengarkan 1 album dalam volume satu dan volume dua.
Revolver album Rubber Soul Volume dua
Cover album  Revolver The Beatles 

Hanya saja dalam album Revolver ini, The Beatles tampaknya lebih mengembangkan aspek yang lebih berani daripada di album sebelumnya.

Album Ketujuh ini dirilis di bulan Agustus 1966, semakin menegaskan bahwa "The Sixties" sudah benar-benar berjalan dan tak dapat dihentikan. 

The Beatles pantas digelari sebagai Pemimpin tren musik generasi tahun 60an "The Sound of the Sixties" 'with the fabulous four.

Sebagian dari naluri revolusioner paling inovatif dari album ini adalah dari sisi visual.  Ternyata kesadaran untuk itu sudah ada sejak lama di tahun 60an. Klaus Voormann, salah satu teman seniman The Beatles dari masa-masa mereka di Hamburg menciptakan sebuah kolase foto mencekam untuk cover Revolver, anti mainstream, ngepop tapi cukup bernuansa psychedelic.

Lalu dari sisi musiknya, Lagu paling inovatif di album ini adalah "Tomorrow Never Knows"-nya John Lennon. Lennon meminjam lirik dari The Tibetan Book of the Dead versi Timothy Leary, dan merekam vokalnya agar terdengar seperti  "Dalai Lama yang bernyanyi dari puncak gunung tertinggi"
"Dia ingin suaranya seperti Dalai Lama berteriak dari sebuah puncak bukit," kata produser George Martin, mengenang permintaan Lennon.
 "Jadi saya katakan kepada Lennon, cukup mahal untuk pergi ke Tibet. Apakah kita dapat melakukannya di sini?" 

Akhirnya suara Lennon cukup disaring melalui peranti Leslie, yang menimbulkan efek vibrato yang biasanya diasosiasikan dengan sebuah keyboard Hammond. Ngga perlu benar-benar ke puncak gunung di Tibet, haha...

Tape loops, bagian gitar terbaik ada pada solo ganas oleh Paul McCartney pada lagu "Taxman" dan gema tambura Harisson melengkapi efek eksperimental pada lagu tersebut, dan pengaruh lagu itu menjadi sangat besar, hasilnya sebuah  lagu yang tidak terlalu melodius namun sangat menarik dan cukup ramai.

Paul McCartney menggunakan loop tape yang diputar mundur dan memainkan berbagai variabel kecepatan, termasuk salah satunya yang menimbulkan bunyi burung camar.

Pada "Eleanor Rigby" dan "For No One," McCartney menguasai bentuk lagu artistik yang sangat matang.

Sementara itu George Harrison unjuk kebolehan melalui lagu "Taxman," "I Want to Tell You" dan "Love You To," menantang dominasi Lennon-McCartney dalam penciptaan lagu. George Harrison kembali bereksplorasi memasukkan unsur alat musik Timur ke dalam lagu dengan memainkan Tambura (sejenis alat musik kecapi yang berasal dari India) dan juga sitar.

Bagaimana dengan Ringo Starr? McCartney dan Lennon menulis "Yellow Submarine" yang lebih condong sebagai lagu anak-anak segmented.

Dalam "Yellow Submarine"  posisi vokal Starr terdengar cukup cocok, warna vokalnya yang sengau untuk lagu ini menjadi sangat ikonik. Lagu ini tentu akan sangat berbeda dan belum tentu menarik jika dinyayikan oleh selain Ringo Starr.

Akhirnya, Revolver menandakan bahwa musik populer kini dapat diwujudkan dengan standar yang lebih serius. Dan dalam kasus The Beatles, mereka memang mewujudkannya sekali lagi, berdamai antara popularitas dan jaminan mutu. 

Album Revolver ini mencapai peringkat 1 di tangga UK dan AS. Album inilah "magnum opus" alias karya besar yang sebenarnya dari The Beatles. Majalah MOJO bahkan menyebut album ini sebagai "Sebuah epik, pencapaian tertinggi yang pernah dicapai oleh musik barat". 


Track List Revolver Album.

Side A.
"Taxman"
"Eleanor Rigby"
"I'm Only Sleeping"
"Love You To"
"Here, There and Everywhere"
"Yellow Submarine"
"She Said She Said"

Side B.
"Good Day Sunshine"
"And Your Bird Can Sing"
"For No One"
"Doctor Robert"
"I Want to Tell You"
"Got to Get You into My Life"
"Tomorrow Never Knows"
ALBUM GODBLESS : GODBLESS 1976 (HUMA DI ATAS BUKIT)
ALBUM GODBLESS : GODBLESS 1976 (HUMA DI ATAS BUKIT)
ALBUM GODBLESS : GODBLESS 1976 (HUMA DI ATAS BUKIT . Godbless adalah sebuah sejarah, riwayat panjang di belantara musik rock tanah air, pemilik sejuta cerita di ranah panggung rock. Meski sudah kawak awu, toh group ini tebilang paling panjang umur di Indonesia terlepas dari esensi idealisme, semangat dan motivasinya yang berbeda-beda dalam kurun waktu. Hingga melewati beberapa dekade hingga kini, vacum bangkit, vakum bangkit bagaikan hidup segan matipun tak mau. Jangan tanya lagi soal bongkar pasang personel, group ini sudah andil banyak melahirkan musisi-musisi top tanah air.

Selama awal perjalanan karir Godbless praktis hanya eksis malang melintang merajai dunia panggung sejak bernama Crazy Wheelz, untuk urusan rekaman mereka tertinggal dengan group seperti AKA yang telah beberapa kali melakukan rekaman. Hingga akhirnya tahun 1976 God Bless merilis album pertama dengan judul GOD BLESS. Dengan formasi terbaiknya yang terdiri atas ACHMAD ALBAR, DONNY FATAH, IAN ANTONO, TEDDY SUJAYA dan JOCKIE SURYOPRAYOGO. Ini mungkin sebuah jawaban bagi penggemarnya.

 Meskipun album dengan banyak tambal sulam pada beberapa materi lagunya, anda patut mengapresiasi lebih, mau tahu alasannya? baik saya jawab,'Godbless adalah rockband pertama tanah air yang berani mengeluarkan sebuah album dengan komposisi 100% rock pada materinya lagu-lagunya' titik. Jangan tanya masalah orisinalitas, bahkan secara jujur dan terang-terangan mereka me-remake lagu ELEANOR RIGBY milik THE BEATLES juga lagu FRIDAY ON MY MIND dari EASYBEATS yang diaransemen ulang. Dimana banyak menjadikan polemik tatkala para kritikus menyadarinya terdapat intro yang mirip 'Thick As A Brick' nya Jethro Tull. Juga pada beberapa lagu nyempil nada-nada GENESIS pada lagu 'firth of fifth' begitupun nyempil kemiripan 'Stormbringer' DEEP PURPLE pada lagu 'Rock di Udara'.

Masalah remake-meremake sebenarnya sih sudah barang biasa, sebuah supergroup sekalipun banyak yang melakukannya, sebutlah lagu 'Help!' atau 'We Can Work It Out' milik The Beatles yang pernah di remake Deep Purple sebagai contoh. Kita sebagai orang yang tinggal menikmati jerih karya mereka melalui kuping, ya cukup excuse dengan kasus mirip-mirip dari sisi aransemen pada lagu-lagu di album ini, dengan kalimat sopan adalah sebuah hal yang wajar untuk album debutan yang merupakan bagian dari proses  pencarian jati diri sebuah warna musik. So bertindaklah adil dan jangan terlalu nyinyir, bukankah band sebesar The Beatles pun memiliki sebuah Intro yang sama dengan anthem Perancis pada lagu 'All you need is Love' ?


Judul Album : God Bless
Penyanyi : God Bless
Music Director : God Bless
Tahun Produksi : 1976
Produksi : Pramaqua
Track List
1. HUMA DIATAS BUKIT - Donny Fatah, Achmad Albar, Syumanjaya
2. ROCK DI UDARA- Donny Fatah & Achmad Albar
3. SESAT- Donny Fatah, Achmad Albar, Syumanjaya
4. ELEANOR RIGBY- LEnnon-McCartney
5. GADIS BINAL- Ian Antono
6. FRIDAY ON MY MIND- Easy Beats
7. SETAN TERTAWA- Donny Fatah & Achmad Albar
8. SHE PASSED AWAY- Donny Fatah & Achmad Albar

Rekomendasi