Sebuah Antitesa : Lennon-McCartney

Sebuah Antitesa : Lennon-McCartney
McCartney-Lennon
Sebuah Antitesa : Lennon-McCartney. John Lennon dan Paul McCartney adalah dedengkot the Beatles, semua orang juga banyak yang tahu itu. Hampir kebanyakan lagu the Beatles bertitle credit Lennon-McCartney, tak dipungkiri cah loro (dua orang) inilah sang duet pencipta lagu paling produktif tiada taranya. Meski demikian keduanya bagai sebuah antitesa baik dalam perjalanan hidup maupun kepribadiannya.

Lennon-McCartney dua pribadi yang sama sekali berbeda. John Lennon adalah pribadi bebas, keras kepala, sensitif dan pemberontak, sedangkan Paul adalah pribadi yang lebih riang, toleran dan memegang teguh prinsip. Paul McCartney lahir dan besar ditengah-tengah kalangan pekerja (working class), berbeda dengan latar belakang John Lennon yang lahir dan besar di tengah-tengah kalangan kelas menengah Inggris, toh tidak seindah itu perjalanan hidup Lennon yang pada kenyataanya tidak lebih bahagia dibanding Paul, John semasa kecil diasuh dan dibesarkan oleh bibinya, hal inilah yang menjadikan pribadi John lebih traumatis karena merasa kehilangan cinta kedua orang tuanya.

Sebuah Antitesa : Lennon-McCartney
McCartney-Lennon
Dua latar belakang roots kelas kehidupan yang berbeda inilah yang semakin membuat mereka tampak berbeda dalam menyikapi apa arti bagi mereka dalam bermusik, mereka berdua mempunyai approach yang berbeda, pada satu sisi John bermain musik lebih untuk berekspresi, meluapkan emosi dan memandang musik sebagai kegiatan berkesenian, sedangkan Paul melalui pendekatan bahwa musik adalah industri, popularitas dan dagangan.

Sebuah Antitesa : Lennon-McCartney
McCartney-Lennon
Maka tak heran bila secara musikalitas lagu-lagu ciptaan mereka tampak sekali mudah dibedakan, meskipun dengan materi yang sama tampak lagu-lagu ciptaan Paul lebih menyentuh kalangan awam karena lebih easy listening, menyentuh kalangan bawah dengan komposisi musik yang tidak terlalu njelimet, semisal lagu ‘Hey Jude’, ‘Let It Be’, 'Love Me Do', 'Obladi Oblada', ataupun yang sedikit rumit 'Michelle' misalnya. Adapun sebaliknya kebanyakan lagu buatan John tidak terlalu dikenal oleh orang awam meskipun banyak lagu-lagunya yang menjadi favorit para Beatlemania, misalnya ‘A Cross The Universe’, 'Strawberry Fields Forever', 'In My Life', 'I Am The Walrus'. Lagu-lagu yang saya sebut ini terbukti sangat keren dari sisi musikalitas, perlu diputar berulang-ulang baru anda akan merasa suka dan kemudian akhirnya akan bilang… aaah lagu-lagu ini lebih keren.

Sebuah Antitesa : Lennon-McCartney

Dari sisi musikal, John Lennon lebih terobsesi dengan rhythm serta pergerakan chords yang tidak mudah ditebak dan tidak lazim, lebih njelimet dan membutuhkan harmoni yang lebih serius. Pada banyak lagu John, tampak pula kedalaman liriknya lebih berkualitas dan dikedepankan daripada musiknya untuk menyampaikan keseriusan pesan. Sedangkan Paul McCartney lebih suka membuat rangkaian melodi yang enak didengar, lirik sederhana, lagu yang mudah diingat dan asyik dinyanyikan.

Kebanyakan lagu the Beatles bertitle kredit Lennon-McCartney , akan tetapi pada kenyataannya ternyata hanya sedikit lagu Lennon-McCartney yang benar-benar dibuat berdua oleh John Lennon dan Paul McCartney. Kebanyakan lagu Lennon-McCartney ditulis oleh hanya John Lennon saja atau hanya Paul McCartney saja. Pada umumnya, yang menyanyikan lead vocal pada lagu Lennon-McCartney adalah penciptanya (tapi tidak selalu!). Jadi tidak terlalu sulit untuk menentukan siapa di antara John atau Paul yang menciptakan lagu Lennon-McCartney pada lagu-lagu tertentu.

Sebuah Antitesa : Lennon-McCartney
Harisson
Penggerak mesin utama The Beatles adalah John Lennon dan Paul McCartney, tak perlu diragukan itu, baik dari sisi kehidupan celebritas yang menarik untuk dibahas pada gossip yang menunjang popularitas, ataupun terutama pada hasil karya mereka pada materi lagu pada album-album The Beatles. Namun demikian peran dan kontribusi George Harrison pun tak boleh dipandang sebelah mata, banyak juga lagu karya Harrison yang menjadi hits besar sebutlah ‘Something’, ‘While My Guitars Gently Weeps’, ‘Old Brown Shoe’, ‘Taxman’, ‘Here Comes The Sun’ dll. Bahkan Lennon-McCartney sendiri mengakui bahwa ‘Something’ adalah lagu terbesar the Beatles. Selain pendiam dan pemalu tampaknya Harisson kurang begitu suka dengan sensasi dan publisitas, hingga namanya benar-benar serasa terjepit dibalik bayang-bayang dua nama antitesa Lennon-McCartney. Meski demikian memang kebanyakan lagu-lagu Beatles berkredit Lennon-McCartney, dua orang ini adalah The Perfect Match atau mungkin bisa juga The Dynamic Duo.

Sebuah Antitesa : Lennon-McCartney
McCartney-Starr-Harisson-Lennon
Pada satu sisi mereka tampak harmonis bekerjasama, namun pada sisi lain mereka tampak saling bertengkar dalam mempertahankan ego masing-masing. Hubungan keduanya secara emosional sangat dekat, namun bisa terbelah begitu saja. Akhirnya ‘cah loro’ ini meskipun tampak bertolak belakang pada kenyataan benar-benar telah mebuat sejarah yang tak terpisahkan bersama the Beatles. Itulah resiko jika sebuah band punya 2 nama yang sama-sama besar dengan ego yang sama-sama besar pula, bubar. Apa sebenarnya ego mereka yang menyebabkan the Beatles bubar, nanti di bahas di lain waktu. Salam hangat.
Share :
PreviousPost
NextPost

Author:

0 Comments:

Rekomendasi