Romantisme Indonesia

Sehari yang istimewa tentunya...entah yang merasa istimewa atau merasa biasa-biasa saja, atau bahkan ada yang melupakannya..ya 17 Agustus. Tetangga sebelah dengan rona bersemangat beberapa hari sebelumnya memancangkan tiang bendera di depan rumah, toh beberapa hari kemudian masih banyak juga yang enggan memasangnya..silahkan saja tiap pribadi memaknainya..atau bahkan tanpa makna, dan hanya melihatnya tak lebih dari selembar kain kumal dengan kelir mera-putih.

Ini bukan sekedar hiruk pikuk tentang Manohara...gossip Cinta Laura atau cengengas-cengenges Opera van java..juga bukan tentang distorsi-distorsi miring tentang realita Indonesia. Juga bukan tentang bla bla bla generasi facebook, twitter dan lalulintas di yahoo messenger, apalagi gossip selebritis. Wahai para sahabat..bukan sahabat..setengah sahabat..dan semua orang yang kukenal maupun tak kukenal, seandainya dapat kita luangkan 1 hari saja di hari istimewa itu..bukankah kita punya banyak romantisme?? tentang koteka..tentang rumah gadang..tentang batik..tentang keris..tentang gamelan..tentang angklung..tentang wayang golek..tentang ludruk..tentang tari lilin..tentang tari kecak..tentang Pulau Dewata..tentang Danau Toba..tentang Swarna Dwipa..tentang Jawa Dwipa..tentang Parahyangan..tentang Mataram..tentang Sunda Kelapa...tentang segala yang Indonesia punya..tentang berjuta alasan kita menyukai dan mencintai negri ini. Semoga kita semua punya nurani untuk mengibarkan bendera 17 Agustus tahun depan.
Share :
PreviousPost
NextPost

Author:

0 Comments:

Rekomendasi