KECERDASAN SPASIAL ANAK

KECERDASAN SPASIAL ANAK
KECERDASAN SPASIAL ANAK. Setiap anak memiliki kecerdasan spasial yang dimilikinya, kecerdasan spasial ini berhubungan erat dengan kemampuan anak dalam memberikan persepsi terhadap apa yang dilihatya. Sehingga dalam hal ini sangat berkaitan erat pada penekanan kemampuan individu untuk berfikir dalam tiga dimensi.

Kecerdasan spasial ini memingkinkan setiap individu anak dapat menerjemahkan apa yang ia bayangkan hingga memodifikasi imajinasinya dalam sebuah dimensi, selanjutnya mampu menggambarkan keberadaan individunya sebagai bagian dari ruang dengan obyek-obyek yanga ada di sekelilingnya. bagian penting dari kecerdasan spasial ini adalah daya imajinasi dan visualisasi.

Kecerdasan spasial ini dapat dirangsang sejak dini pada anak-anak dengan mendorongnya belajar mengamati benda-benda berbagai bentuk di sekitarnya, menikmati gambar-gambar abstrak, belajar menggunakan diagram, belajar menggunakan puzzle untuk merangsang penalaran anak untuk menggabungkan bentuk-bentuk bangun tertentu sehingga menghasilkan bentuk baru sesuai dengan imajinasinya. Merangsang kecerdasan spasial pada anak dapat anda lakukan pada saat waktu senggang diantara kegiatan belajarnya, salah satunya juga bisa melalui media televisi dan video. Media ini memungkinkan untuk menganimasikan dunia untuk anak-anak, dengan menyaksikan langsung apa-apa yang selama ini cuma di dengarnya. Acara-acara yang mendidik mengenai film dokumenter, flora dan fauna adalah acara yang tepat.

Dengan latihan dan bimbingan yang intensif, kecerdasan spasial pada anak lambat laun akan terbentuk dengan ciri-ciri diantaranya sebagai berikut :

  • Gemar membaca peta (atlas), tertarik dengan bentuk-bentuk tabel dan diagram dengan cepat dan tepat.
  • Mampu menggambar (memvisualisasikan dalam bentuk gambar) suatu sosok manusia, binatang, pohon, suatu benda dll mendekati/mirip atau persis pada bentuk aslinya.
  • Anak sangat menyukai aktivitas yang melibatkan daya visual.
  • Anak menampakkan gejala senang berkhayal dan berimajinasi sesuai perkembangan usia dan penalarannya.
  • Anak lebih mudah dalam menangkap gagasan melalui gambar daripada memlalui kata-kata.
  • Anak senang melakukan aktivitas membuat sebuah sketsa atau sekedar corat-coret melalui imajinasinya.
Share :
PreviousPost
NextPost

Author:

1 komentar:

Rekomendasi