SEMUT HITAM DAN REVOLUSI MUSIC ROCK II

SEMUT HITAM DAN REVOLUSI MUSIC ROCK II
SEMUT HITAM DAN REVOLUSI MUSIC ROCK II. Sukses album Godbless 'Raksasa' yang dirilis tahun 1989 adalah merupakan rangkaian sukses album sebelumnya yaitu 'Semut Hitam' yang dirilis pada tahun 1988.  Sebuah rangkaian kesuksesan yang tidak terputus sebagai kebangkitan revolusi musik rock tanah air. Ya tepatnya saya menyebut sebuah revolusi musik rock tanah air, sebuah perubahan besar dari rock mainstream sebelumnya yang dibalut sikap keragu-raguan serta kegamangan yang banyak menghinggapi band pengibar musik rock tanah air.

Sebelum Godbless mengeluarkan Album Semut Hitam, musik rock tanah air bagaikan hidup segan matipun tak mau, hanya hitungan jari musisi-musisi rock maupun band rock yang benar-benar mengeluarkan sebuah album. Kalaupun ada, dalam sebuah album toh hanya beberapa lagu saja yang benar-benar mewakili energi sound rock menggebu yang sebenarnya, kebanyakan mereka memasukkan beberapa materi lagu pop untuk menjaring konsumen yang lebih luas.

Berbicara musik rock tanah air di tahun 80an, ibarat perjuangan antara ada dan tiada, sebuah beban berat yang harus dipikul dipundak musisi-musisi rock pada saat itu, sebuah belantara survival yang melelahkan. Tahun 1980 an adalah eranya musik Pop Cengeng yang kala itu banyak digilai remaja perkotaan hingga remaja di pelosok desa. Arus pasar industri musik sedang mengarah dan berfihak di genre itu. Sebuah Genre musik pop mendayu yang membosankan dengan lirik apa adanya plus kualitas vokal seadanya dengan cover kaset norak foto diri yang dibuat secantik-cantiknya untuk menarik penggemar, nyaris tanpa estetika dan membosankan.

Industri musik, semua tak pernah lepas dengan yang namanya permintaan pasar, apa yang laku dan menghasilkan banyak uanglah yang menjadi trend. Musisi-musisi besar terbelah menjadi dua kubu antara para idealis dan para penjaja kacang goreng. Tak ayal musisi-musisi handal pada saat itu banyak yang terjerat menciptakan lagu-lagu kacang goreng sebagai tuntutan ekonomis dapur mereka, sementara yang tetap keukeuh di jalur idealismenya masing-masing terseok-seok sambil terus berkarya apa adanya, menjaga kualitas musik tanah air tetap eksis hingga tetap di kenang sampai detik ini.

SEMUT HITAM DAN REVOLUSI MUSIC ROCK II
Cover Depan Album Semut Hitam Godbless

Semut Hitam boleh dikatakan adalah sebuah album full rock ketiga di tanah air setelah album pertama Godbless 'Godbless' 75 di bawah label pramaqua dan album 'Cermin' di tahun 1980. Sebuah album yang dikeluarkan dalam rentang waktu yang panjang dari tahun 1980 - 1988, Godbless bangun dari tidur panjang selama 8 tahun, menunggu waktu berfihak setelah album 'Cermin' yang dirilis tahun 1980 gagal secara penjualan. Salah satu faktor gagalnya penjualan album 'Cermin' bisa saja karena faktor yang sudah saya paparkan di atas, tahun 1980an dalah eranya musik pop cengeng. Padahal dari sisi materi lagu album ini sangat kaya warna, lebih orisinil dan diakui kualitas musiknya. Bisa jadi warna musik rock yang diusung Godbless pada album ini terlalu jauh mendahului selera musik yang ada pada waktu itu, sebuah album progressive rock dengan sentuhan nada-nada pentatonik gamelan Bali pada lagu 'Anak Adam' adalah yang baru pertama kali kita dengarkan serasa mubazir lantaran minim apresiasi dari khlayak ramai. Ya begitulah, menjual karya penuh idealisme di tengah pasar industri memang harus siap-siap untuk mendapatkan kenyataan yang tak didiharapkan dari sisi materi.

Musisi-musisi rock and roll adalah para pejuang hidup yang tangguh, dibesarkan oleh kehidupan apa adanya. Sebagai pemberontakan terhadap situasi saat itu, mereka tak pernah menyerah pada keadaan, mereka mungkin mati di dunia industri rekaman, namun mereka tetap survive dan merajai dunia panggung dan festival-festival rock dengan penggemar loyalis dan fanatik. Seperti halnya revolusi musik rock tanah air I di tahun 1970 an, musik rock tanah air di tahun 1980 an juga besar dan hingar bingar di panggung-panggung live dan festival layaknya dunia musik underground. Namun sayang, mereka masih membawa nafas dan nyawa yang sama yaitu bangga sebagai band cover version dengan membawakan lagu-lagu group band barat idola masing-masing semirip-miripnya.

Pada band yang tergolong senior ada Bharata yang cukup eksis di panggung dengan lagu-lagu The Beatles, band ini sebenarnya berisi musisi-musisi rock senior yang cukup terkenal di era tahun 1970an jebolan Giant Step Harry Subarja, Abadi Soesman, Tato dan Jelly Tobing. Lalu ada Cockpit dengan Vokalis Fredie Tamaela dan drummer Yaya Muktio mengusung lagu-lagu Genesis dan ataupun El Pamas yang merupakan titisan dari band Jaguar yang eksis di tahun 70an juga gemar membawakan lagu-lagu Rolling Stones.    Lalu di lapis kedua disaat lagi musim-musimnya festival di pertengahan tahun 80an saya ingat ada band Acid Speed  yang begitu fasih membawakan lagu Rolling Stones ada Zeeds Scorpions yang selalu membawakan lagu Scorpions di atas panggung, Jet Liar melengking membawakan lagu Judas Priest, Rock Trickle, Makara, Roxx, Adi Metal, One way dll. Tak urung band-band rock terkenal berikutnya yang menikmati manisnya kesuksesan jalur rekaman setelah melewati pahit getirnya dunia panggung adalah  Power Metal, Slank, Grass Rock, Rolland, Caesar, Andromedha dll, mereka sebelumnya adalah juga merupakan band-band cover version dalam satu kurun waktu hampir satu angkatan. Bahkan kugiran band rock tanah air Godbless yang kala itu  menjadi inspirasi serta panutan dan sudah mempunyai 2 album sendiri pun masih sering membawakan lagu-lagu Deep Purple di atas panggung.

Adalah Log Zhelebour, seorang promotor musik rock tanah air yang menangkap kegelisahan dan peluang ekonomis musisi-musisi rock lokal. Ia banyak berkontribusi atas kemajuan musik rock tanah air di tahun 1980an. Di bawah sponsor Djarum Super Log Zhelebour secara kontinyu mempertemukan band-band berbakat dalam sebuah festival musik rock dengan materi lagu kompilasi meliputi lagu ciptaan sendiri, lagu rock Indonesia dan lagu rock barat dari masing-masing band. Tak ayal lagi, lagu-lagu Godbless di album 'Godbless 75', 'Cermin', album Project 'Duo Kribo' banyak dijadikan referensi oleh band-band baru generasi ketiga ini.

Djarum Super Festival Musik Rock Log Zhelebour inilah yang pada era berikutnya di tahun 1990an memecah kebuntuan musik rock tanah air, hingga cair melahirkan band-band rekaman sukses seperti Grass Rock, Rolland, Power Metal, El Pamas,Caesar, Roxx, Slank dll.    Musik rock kembali hidup, tak terkecuali penyanyi solo yang kala itu ngetrend dengan sebutan 'Lady Rocker' semisal Nicky Astria dan Atiek CB,  dua nama ini sudah eksis sebelum ada booming album Semut Hitam,  lalu ada Mell Shandy, Cut Irna, Ita Purnamasari etc, melanjutkan kisah sukses Renny Djayusman, Sylvia Saartje di era 70an. Sedangkan 'Lady Rocker' generasi berikutnya seangkatan Nike Ardilla, Connie Dio, Mayank Sari, Poppy Mercury .... adalah hal lain diluar nuansa gegap gempitanya debu-debu panggung rock sejati, mereka adalah produk industri rock mendayu-dayu plesetan dari 'slow rock' ala melayu Indonesia di bawah besutan Deddy Dores dan musisi-musisi lainnya untuk menembus pasar yang lebih jauh lagi hingga menyentuh kalangan awam. Dalam hal ini Anggun C Sasmi adalah sebuah anomali ia lahir di bawah kawalan musisi rock berkualitas sekelas Ian Antono dan Teddy Sudjaya.

SEMUT HITAM DAN REVOLUSI MUSIC ROCK II
Track List Album Semut Hitam Godbless

Tak bisa dipungkiri, kisah sukses band-band festival musik rock maupun penyanyi solo di jalur rekaman di era 90an adalah buah manis dari kesuksesan pembawa revolusi musik rock tanah air Godbless dengan album 'Semut Hitam' nya di bawah label rekaman lagu Rock Loggis Record besutan Log Zhelebour yang dirilis pada tahun 1988 sukses terjual hampir 500.000 copy di seluruh Indonesia, belum terhitung yang terjual di Malaysia.  Menilik kesuksesan Genre musik Rock tanah air di jalur rekaman pada saat itu, sebenarnya juga tak luput dari faktor trend musik Heavy Metal yang mewabah di Indonesia di akhir tahun 80an hingga pertengahan tahun 90an.  Mungkin juga akibat  dari pengaruh matinya trend lagu pop cengeng mendayu serta menguras air mata yang banyak menuai kritik, ujung-ujungnya dicekal pemerintah karena dianggap meracuni remaja dan tidak sejalan dengan semangat pembangunan kala itu. Atas kejadian ini maka terbukalah pintu kreatifitas di genre lain yang selama ini bagaikan terkunci mati yaitu jalur musik Pop,  banyak  bermunculan lagu-lagu pop kreatif yang lebih segar dan karya warna dari sisi kualitas. Musisi dan penyanyi berkualitas baik stok lama maupun pendatang baru bermunculan dengan karya-karyanya. Lagu-lagu mereka hilir mudik di udara melaui stasiun-stasiun radio swasta yang kala itu masih populer sekali. Iklim industri musik juga semakin terdukung sangat baik dengan adanya televisi-televisi swasta yang bermunculan. Video-video klip musik terbaru silih berganti tayang bolak-balik dilayar kaca, menggusur mati dan tamat musik kacang goreng nan cengeng dan mendayu-dayu.  Berbicara soal kulitas musik, era inilah di akhir tahun 1980an dan di era 1990an adalah dimana musik di Indonesia mengalami masa paling terang dari berbagai sisi.

SEMUT HITAM DAN REVOLUSI MUSIC ROCK II
Ian, Albar,Teddy,Yockie,Donny - Godbless

Kembali pada Album 'Semut Hitam', Semut Hitam adalah sebuah karya album full rock terpenting dalam sejarah musik rock tanah air setelah mati suri sejak tenggelamnya gempita rock era 70an. Semut Hitam mewakili energi rock menggebu dengan format musik yang berbeda dari dua album Godbless sebelumnya. Di awaki formasi tersukses mereka Godbless yang kala itu terdiri dari Ahmad Albar, Yockie Suryoprayogo, Ian Antono, Donny Fattah dan Teddy Sudjaya tampil lebih percaya diri mengusung warna rock yang lebih kental dengan suasana hard rock dan heavy metal ala Indonesia yang lebih membumi dengan lirik bahasa Indonesia.

Sejak itu,  maka gugurlah anggapan selama ini bahwa cengkok bahasa Indonesia dianggap tidak cocok dalam sebuah lagu hardrock dengan ritme-ritme pendek dan menghentak serta melengking tinggi. Album Semut Hitam Godbless menjadi semacam penyemangat dan menjadi isnpirasi generasi band rock tanah air berikutnya untuk berkarya dengan lagu-lagunya sendiri.  Dampak dari 'Semut Hitam effect' sungguh luar biasa. Band-band pengibar aliran rock tumbuh kembang bak kecambah di musim hujan. Lagu-lagu dalam album Semut Hitam menjadi lagu wajib dalam festival-festival musik rock tanah air.  Album-album band rock tanah air silih berganti bermunculan dan terhitung sukses di pasar industri musik tanah air. Album inilah yang menjadi penanda bangkitnya hiruk pikuk musik rock tanah air di tahun 90an baik di jalur rekaman maupun di panggung-panggung pertunjukan. Album inilah yang mengantar sukses album 'Raksasa' di tahun 1989 yang semakin memperkokoh Godbless sebagai Icon band Rock tanah air dalam formasi baru yang lebih ngerock dan berdistorsi dengan hadirnya Eet Syahrani. Album inilah yang membawa perubahan baru format musik rock tanah air menjadi lebih percaya diri dengan karya dan bahasanya sendiri.
Share :
PreviousPost
NextPost

Author:

1 komentar:

  1. wow lengkap ulasannya, sepertinya admin rocker sejati & pecinta masa lalu yg menggebu, saya tinggal di surabaya penggemar SRB surabaya rock band dan rockstar cino one way salam Teror (iomy dio)

    BalasHapus

Rekomendasi