Berita & Sinetron yang membuatku bodoh

Berita & Sinetron yang membuatku bodoh. Sudah pasti kita tidak heran lagi, dengan adanya berita tentang mafia peradilan....wuiihhh sebenarnya aku ngga mau bahas soal ini..lha wong bukan porsi saya..dan saya benar-benar buta dengan ranah hukum blank, sumpah tenan wis, paling ngerti juga dikit-dikit.

Sebelumnya saya ucapkan salut kepada Satgas Mafia Hukum yang telah mengungkap keberadaan fasilita-fasilitas mewah para "narapidana selebritis" kita.

Bisa kita bayangkan, yang ada dibenak kita yang namanya penjara pastilah sebuah lembaga pemasyarakatan tempat orang dihukum, dibina, diarahkan, dipaksa disiplin bahkan dengan tekanan-tekanan dan porsi-porsi sedemikian rupa sesuai dengan ganjaran atas segala kejahatan yang telah ia lakukan terhadap orang lain, lingkungan, masyarakat, apalagi penghianat negara dan rakyat.

Tapi apa lacur, dunia peradilan kita, sudah jungkir walik sampai ke tingkat Lapas, fasilitas bak hotel bintang lima dalam Lapas sebenarnya sudah ada sejak dulu katanya. Dan ada indikasi pembiaran disitu, karena si "Anu" orang penting, anaknya si "Anu",  si "Anu" itu adalah "Anu" dan sebagainya. 

Bayangkan saja di dalam penjara kok ada tersedia kulkas, televisi , AC,Bathub, tempat tidurnya empuuuuk banget, meja rias, pokoke komplit bahkan alat karaoke. Bahkan ada ijin keluar untuk sekedar menghadiri undagan, gelinya lagi bisa facial di salon, maklum di Lapas kan banyak debu, bukankah "narapidana selebritis" harus tetap cantik walau dipenjara. Lucunya lagi, kata berita sih, si selebritis kita ini bisa mengatur-atur petugas Lapas.

Ahhh..yowislah sak karepmu itu sudah ada yang ngurusi to? kita berharap semoga yang ngurusi hal ini ngga salah urus lagi.

Ya sudah sekarang dari ranah hukum kita beralih ke acara TV berikutnya. Anda suka sinetron? (kalo aku engga sih) kok jauuh ya... ya ngga apa-apa namanya juga curhat, soalnya aku suka sedih kalo liat sinetron, bukan sedih lantaran terhanyut akting pelakon yang sedang menguras air mata, tidak, sama sekali tidak. Sedih karena sinetron kita itu ngga ada mutunya sama sekali dan menganggap kita sebagai penonton seperti orang bodoh (padahal bodoh beneran).

Nggak percaya, coba deh cermati hal-hal yang sering terjadi pada sinetron berikut ini:

  • Cerita pasti berkutat masalah cinta...maklum membidik segment kaum remaja katanya, (biar remaja kita mejadi remaja pecinta...I Love Youuuuu...)
  • Setingnya selalu orang kaya raya, berumah gedong tapi kok ngga jelas kerjaanya apa? adeganya cuma keluar masuk kantor mewah, mobil mewah dan berdasi.
  • Direkturnya muda banget...(dapat warisan kali),tampan, padahal direktur ngga mesti selalu tampan.
  • Selalu ada pemeran Antagonis dan protagonis, sang pemeran antagonis disetiap adegan harus selalu bicara nyinyir dan ketus, berekspresi berlebihan, monyong-monyongin mulut, mata melotot kekiri dan kekanan, bibirnya mencas-mencos, pokoknya ngga natural. Tidak bisa menyembunyikan ekspresi, padahal sedang bersandiwara dengan musuhnya, haduuuh. Sedangkan pemeran protagonis selalu digambarkan sangaaat baik hati, selalu tersenyum walau disakiti (ngga pernah dongkol), selalu nurut walaupun dibohongi (bloon banget) dan tidak pernah curiga sedikitpun.
  • Castingnya sering ngga pas banget, bapak ibunya (istilah sinetron sih papah & mamah) masih sangat muda...anaknya udah gadis-gadis atau jejaka-jejaka..jadi direktur lagi, haduuuh...(mungkin dulu nikahnya umur 12 tahun).
  • Si keluarga kaya selalu ada adegan bincang-bincang di meja makan...pasti.
  • Sering keluar bahasa sarkasme dari si kaya kepada si miskin.
  • Sering ditemui setting cerita anak mantu atau anak kandung yang durhaka terhadap orang tua.
  • Si keluarga kaya kehidupannya melebihi kaum bangsawan manapun di dalam rumahpun pakai sepatu dan selalu berdandan cantik-cantik, bahkan make upnya masih ada saat mau tidur, bahkan mau tidurpun ada yang pake make up dulu ck..ck..ck.. .adegan sholatpun make upnya masih sangat tebal.
  • Si Tuan & Nyonya kaya kalo sedang adegan tidur wajib pake Piyama atau Kimono, hihi...(sekali-kali koloran kek).
  • Pasti ada adegan kecelakaan...pasti korbanya seorang gadis...tiba-tiba ada yang nylametin dengan cara mendorongnya kesamping jalan...hihi...( o iya pake slow motion lagi).
  • Kalo kecelakaan mobil, pasti cuma kameranya saja yang diputar-putar, bukannya adegan mobilnya yang berputar-putar...hihi..geli.
  • Pasti ada adegan bengong/ terkejut, sang pelakon pasti matanya melotot, mulutnya terbuka/menganga lebar sambil menarik nafas (padahal seumur-umur kalo lagi bengong/terkejut aku ngga pernah gitu-gitu amat, mungkin anda seperti itu ya??).
  • Selalu ada adegan orang tua mengusir sang anak...haduuh
  • Ekspresi diam/melamun/berkata dalam hati..selalu diwakili dengan bahasa verbal...(biar penonton tahu maksudnya kalii..)
  • Si kaya sudah pasti punya pembantu sebutannya pasti "mbok", aktingnya selalu mengantar minum, kalau engga pasti masak di dapur.
  • Kalau si kaya sedang ada kasus, sudah pasti ada pengacaranya, ganteng, berdasi, (padahal Ruhut Sitompul ngga selalu pake dasi hehehe.)
  • Kalau sedang adegan sedih pasti menagis terisak-isak, air matanya ngga habis-habis..
  • Pasti ada seting cerita si kaya jatuh cinta pada si miskin...orang tua si kaya tidak setuju, lalu terjadi penghinaan terhadap si miskin, hihi.
  • Kalau cerita misteri pasti ada siluman ular-ularan, macan-macanan,celeng-celengan dll (animasinya jelek banget), jurusnya tangannya keluar cahaya atau api, .kalo ada adegan terbang efeknya lebih buruk daripada film "Superman I".
  • Pemeran Hantu pasti kantung matanya dikasih make up warna hitam atau merah, mulutnya dimerah-merah,bibirnnya dipucat-pucat, berjubah putih (hantunya pesen jubahnya di pasar minggu).
  • Raksasa pasti diperankan orang gendut berperut ekstra besar tubuhnya dicat warna merah, yang sering sih hijau, (kadang ngecatnya ngga rata dan suka tertawa huahahahaha..huahahahaa....huahaahaaaaaaa).
  • Penjahatnya kalo ngga rambutnya cepak ya gondrong sekalian, celana jeans pake kacamata hitam, plus jacket kulit warna hitam, bertubuh besar, wajahnya disangar-sangarkan, pistolnya keliatan mainan banget (boro-boro pistol airsoftgun) mirip pistol mainan anak saya.
  • Polisinya selalu datang bersama-sama si pelapor, bicaranya selalu patah-patah dan gerakannya kaku (seperti sedang laporan ke komandannya), pakai seragamnya sering tidak sesuai aturan yang benar, apa ngga ada konsultannya ya?, minimal nanya.
  • Kalau ada adegan tembak menembak pasti pistolnya keluar asap, suaranya pasti kayak mercon, hehehe.
  • Kalau ada adegan nyaru (menyamar) aksesoris andalan pasti "wig, janggut & kumis palsu", parahnya kumis palsu cuma ditempel ala kadarnya (anak lima tahunpun tahu itu kumis palsu), konyolnya dalam cerita penyamaran berjalan sukses!! huuu, sekali-kali nonton film "Mrs. Doubtfire" buat referensi, gimana susahnya menyamar yang baik. Atau sekalian saja biar lebih murah & gampang menyamarnya pake make-up nya pak "tentara" hehe.
  • Biar agak kreatif kadang ada casting seorang pembantu yang jahat, tukang bikin keruh suasana, fitnah sana-fitnah sini, tapi sang tuan ngga pernah curiga sedikitpun.
  • Si pembantu kalau memanggil majikannya pasti "nyoya".."tuan"...."Den".."Non"... (tuan tanah kali..) hari gini masih ada panggilan "tuan", borjuis banget ya.
  • Anak si kaya kalau sedang digambarkan berlibur atau kuliah pasti ke Amerika, sekali-kali ke Uganda kenapa sih.
  • Selalu ada adegan dikampus, pasti pakaiannya seksi-seksi, terus adeganya sering waktu istirahat di kantin, sambil pacaran.
  • Acara telpon-telponan pake HP terbaru bertaburan seperti iklan terselubung.
  • Kalau sinetronya laku, pasti banyak yang ikut-ikutan, dengan judul yang dimirip-miripkan.
  • Dilanjutkan seri ke II ke III ke IV ke V dan selanjutnya......

Hayuk nonton sinetron.
Share :
PreviousPost
NextPost

Author:

5 komentar:

  1. kesel juga ya mas.... kenapa junk yg ky gitu malah d senengin orang banyak ya.... weleh2

    BalasHapus
  2. begitulah bang Adin...maksudnya membuat hiburan...tetapi secara langsung merupakan pembodohan & pencekokan gaya hidup (terutama remaja)dan pola tingkah laku yang kurang mendidik...coba deh liat gaya remaja ABG kita sekarang..cara bicara, bersikap, bergaul, cara menyikapi sopan santun & tata krama....sekian% adalah korban "sinetron".....

    BalasHapus
  3. yah krn itu yg laku...sebenernya pekerja sinetron yg bodoh apa para penggemar yg bodoh...

    BalasHapus
  4. Slamet Raharjo: "Hanya Masyarakat Bodoh Tonton Sinetron"
    JAKARTA - "Hanya Yogya yang punya gudeg dan Padang dengan rendangnya. Dan hanya masyarakat bodoh yang menonton sinetron remaja yang seperti itu" ujar Slamet Raharjo, sutradara yang juga aktor senior Indonesia, saat menyampaikan tanggapannya atas "potret sinetron remaja di Indonesia saat ini" dalam acara seminar "Wajah Buram Sinetron Remaja Indonesia", di Kampus Universitas Paramadina Jakarta.

    Oleh sebab itu Slamet Raharjo menyambut baik upaya kalangan perguruan tinggi yang peduli terhadap sinetron Indonesia dan film Indonesia pada umumnya lalu melakukan penelitian yang mendalam. Penelitian itu, katanya, menjadi penting dan harus menjadi pegangan untuk melakukan tindak lanjut.

    "Terlalu banyak catatan yang bernilai negatif terhadap dampak yang diberikan oleh sinetron remaja Indonesia pada saat ini, terlebih pada perkembangan anak-anak dan remaja Indonesia" ujar lelaki kelahiran Serang, Banten, 21 Januari 1949 itu.

    Slamet menjelaskan, film dan sinetron yang ada sekarang termasuk sinetron remaja merupakan penggambaran atas realitas kehidupan yang disajikan dalam bentuk karya seni akting di dalam pertelevisian. Sinetron remaja yang berkualitas menurutnya adalah sinetron yang mengikuti kaidah-kaidah dan memiliki pijakan azas sinematographi yang jelas, selain estetika yang baik.

    Tetapi, aktor yang pernah main dalam film "Badai Pasti Berlalu" (2007) film remark judul yang sama produksi 1977 itu melihat begitu banyak produk sinetron atau film remaja yang membodohi masyarakat yang tidak bisa dibiarkan terus berlangsung. Terhadap fenomena itu, katanya, harus ada yang bertanggung jawab, dan pihak yang seharusnya bertanggung jawab ialah Presiden dan kalangan intelektual.

    Jangan hanya menonton dan membiarkan semuanya seakan tidak pernah terjadi sesuatu yang salah. Ayo bertindak! Jangan berhenti hanya sebatas wacana dan data-data saja" ujar sutradara film "Telegram" (2000) itu.

    Peraih Pila Citra ini juga menegaskan bahwa selain harus ada yang bertanggung jawab juga harus ada kerjasama antara pihak akademis dan praktisi agar pertelevisian Indonesia dapat menyajikan tontonan yang sehat dan mendidik untuk perkembangan anak-anak dan remaja.


    http://www.banjarmasinpost.co.id/con...iew/18095/180/

    BalasHapus
  5. @anonim:salam kenal...maksih dpt tambahan info..nice gan :)

    BalasHapus

Rekomendasi